BALIGETIMES – Bicara tentang kepemimpinan itu mudah, tetapi menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari adalah tantangan yang sebenarnya. Banyak buku dan ceramah motivasi menjelaskan bagaimana pemimpin harus mengambil keputusan, mendelegasikan, atau menginspirasi. Namun, sampai ide-ide tersebut diterapkan, mereka tetap berupa teori.
Ada dua jenis kepemimpinan, yaitu “korban” dan “arsitek”. Korban adalah individu yang selalu berada di posisi defensif, menyalahkan dunia luar ketika menghadapi situasi yang tidak nyaman. Sementara itu, arsitek adalah individu yang proaktif, terus mencari dan menerapkan perbaikan, tidak menunggu saat-saat sulit untuk mencari solusi terakhir.
Untuk menjadi arsitek dalam kepemimpinan, Anda perlu menerapkan kerangka kerja kepemimpinan dalam situasi nyata. Ini berarti mengambil tindakan, bukan hanya membaca teori atau mendengarkan ceramah motivasi. Misalnya, jika Anda ingin menerapkan kerangka kerja mitigasi risiko, Anda perlu menerapkannya dalam keputusan nyata, seperti peluncuran produk baru atau keputusan perekrutan.
Anda juga perlu mengatasi hambatan yang mungkin Anda hadapi, seperti ketika kerangka kerja digunakan tanpa tujuan yang jelas, tim kehilangan arah. Anda dapat mengatasi ini dengan menetapkan tujuan SMART (Spesifik, Terukur, Dapat Dicapai, dan Terikat Waktu). Tujuan ini harus jelas, terukur, dan dapat diukur, sehingga semua orang tetap terarah.
Untuk memulai, Anda dapat mencoba menerapkan kerangka kerja dalam proyek kecil, menunjukkan kesuksesannya, dan kemudian memperluasnya. Ketika tim melihat kesuksesan, resistensi akan memudar. Anda juga dapat mengintegrasikan kerangka kerja ke dalam alur kerja yang ada, sehingga Anda tidak perlu menunggu sesi perencanaan yang lama.
Untuk memperdalam pengetahuan Anda tentang tips bisnis UMKM, Anda dapat membaca artikel Tips Bisnis UMKM: Mengembangkan Merek Anda untuk Meningkatkan Kesuksesan atau Rahasia Fotografi Produk Rumahan yang Mengagumkan dengan Edit AI, UMKM Wajib Tahu.
Sumber Foto: Dokumentasi Media / www.entrepreneur.com