BALIGETIMES – Banyak pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) masih menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) dengan cara yang salah, yaitu hanya sebagai sarana pencarian jawaban cepat dan tidak memanfaatkan potensinya secara maksimal.
Menurut survei terbaru dari McKinsey, lebih dari dua pertiga organisasi saat ini menggunakan AI di lebih dari satu fungsi bisnis, dan setengahnya melaporkan bahwa mereka menggunakan AI di tiga atau lebih fungsi. Ini menunjukkan bahwa pergeseran tidak hanya terjadi pada alat, tetapi juga pada alur kerja.
Untuk mengoptimalkan kinerja dengan AI, pelaku UMKM perlu mengubah cara berpikir dan bekerja dengan teknologi ini. Mereka perlu memahami bahwa AI bukanlah mesin pencari yang dapat memberikan jawaban sempurna, tetapi lebih seperti rekan kerja junior yang cerdas dan cepat, tetapi tidak memiliki kemampuan clairvoyant.
Untuk memanfaatkan AI secara efektif, pelaku UMKM perlu memperlakukannya sebagai rekan kerja, bukan hanya sebagai alat pencari. Mereka perlu memahami bahwa AI memerlukan klarifikasi, iterasi, dan umpan balik untuk memberikan hasil yang optimal.
Beberapa tips untuk memulai menggunakan AI dalam bisnis UMKM adalah:
- Mulai dengan kasus penggunaan yang rendah risiko dan dapat diulang, seperti menganalisis data penjualan atau membuat konten pemasaran.
- Beri izin kepada tim untuk bereksperimen dan membangun kemampuan dengan AI.
- Pastikan tim memahami aturan data dan keamanan sebelum menggunakan AI.
- Bagikan pengalaman dan pengetahuan tentang AI kepada tim dan organisasi.
Dengan memanfaatkan AI secara efektif, pelaku UMKM dapat meningkatkan kinerja, meningkatkan efisiensi, dan meningkatkan kemampuan bersaing di pasar.
Untuk informasi lebih lanjut tentang cara menggunakan AI dalam bisnis UMKM, kunjungi Buat Konten Instagram UMKM Anda Lebih Menarik dengan 5 Ide Canggih Menggunakan AI Ini atau Tips Bisnis UMKM: Membangun Personal Brand di LinkedIn untuk Meningkatkan Penjualan.
Sumber Foto: Dokumentasi Media / www.entrepreneur.com